
Di Kepanjen, luas Ka’bah adalah 10,10 meter kali 8,02 meter. Di sekitarnya juga dibuat miniatur makam Nabi Ibrahim.
Selain Ka’bah, di Islamic Center yang nantinya berlokasi di Jl Trunojoyo tersebut juga dibangun lempar jumroh aqobah, jumroh wustho, dan jumroh ula. Juga ada tempat praktek untuk sa’i. Total luasan untuk Islamic Cantre adalah 1,02 hektar.
“Islamic Centre bukan hanya untuk manasik haji. Tapi, juga akan digunakan sebagai tempat wisata religi dan pusat pendidikan agama,” jelas Romdhoni, Kepala Dinas Cipta Karya Kabupaten Malang.
Di dalam komplek pusat kegiatan Islam itu juga terdapat museum tentang sejarah Islam, aula serba guna, serta hall yang bisa digunakan masyarakat umum. Juga terdapat perpustakaan dan pusat kajian Islam. Pemkab juga menyediakan kios-kios untuk souvenir atau kerajinan yang bernuansa Islam. Untuk bangunannya sendiri dibuat sedemikian rupa sehingga menyerupai Masjidil Haram yang dilengkapi dengan kubah dan menara utama. “Insya Allah pada 2010 Kabupaten Malang sudah mempunyai Islamic Centre,” sambungnya.
Pembangunan Islamic Centre itu sendiri sebelumnya sempat mengundang kontroversi. Karena sebagian masyarakat menilai, warga kabupaten lebih membutuhkan infrastruktur jalan daripada Islamic Center. Apalagi, dana untuk membangun Islamic Center itu bisa dibilang mahal. Yakni Rp 10 miliar.
Sifat pembangunannya dibikin multiyears atau pembangunan yang lebih dari satu tahun anggaran. Pada tahun ini dianggarkan Rp 5 miliar dan pada tahun depan dianggarkan Rp 5 miliar. (fir/abm/radarmalang)
Sumber artikel :http://malangraya.web.id/
Kontributor Artikel & Foto : Herman Hidayat Profile Facebook Herman Hidayat klik di sini. Herman adalah Pemilik MestiMoco.com.
www.MestiMoco.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar