Kamis, 23 Juni 2011

Terapi Kesehatan Dengan Batu Alam

Bertempat di halaman rumah Geng Wahyudi di dusun Golek Kecamatan Pakisaji, semenjak akhir bulan Mei 2011 lalu telah dibuka "Terapi kesehatan dengan batu alam"

Terapi kesehatan ini berupa batu alam yang menurut pemiliknya didatangkan dari sumba karena batu alam tersebut diyakini memiliki pengaruh yang baik untuk memperlancar peredaran darah bagi mereka yang melakukan terapi ini, di halamannya yang luas telah dipasang susunan batu dengan beraneka kontur dari yang sedikit menonjol hingga yang sangat menonjol. Kondisi ini menyebabkan mereka yang berjalan di susunan bebatuan ini menjadi pijatan pada telapak kakinya yang selanjutnya akan memperlancar peredaran darah.

Dari informasi yang diperoleh mestimoco.com, ada beberapa penderita penyakit diabetes, darah tinggi dan beberapa penyakit mengalami peningkatan kesembuhan. Saat mestimoco.com mencoba pertama kali kaki terasa sakit karena belum terbiasa, tetapi setelah mencoba beberapa kali rasa sakit di telapak kaki menjadi berkurang dan yang pasti setelah melakukan terapi ini terasa tidak mudah kembung dan masuk angin.

Geng wahyudi menuturkan bahwa pengguna sarana terapi ini setiap hari selalu ada selama 24 jam penuh, saat pagi setelah subuh dan sore hari setelah magrib merupakan saat-saat ramai, dan pada hari sabtu akan terlihat suasana seperti pasar malam dan mereka harus berdesakan menggunakan lajur terapi sepanjeng 2 kali 35 meter ini.

Masyarakat pedagang kecil merasa diuntungkan dengan adanya tempat terapi kesehatan ini, karena jika biasanya mereka hanya dapat memperoleh penghasilan kotor Rp 60.000 - 80.000 kini mereka dapat berkujalan sampai empat kali lipat, dan lapak merekapun tidak ditarik biaya sewa, hanya berkewajiban bergantian dengan pedagang lain menjaga kebersihan. Dan yang lebih unik Geng Wahyudi melarang pedagang untuk melakukan klaim tempat berjualan tetapi menggunakan falsafah seperti orang sholat siapa yang datang awal mendapat shaf terdepan, sehingga siapa yang ingin berjualan paling dekat lokasi harus lebih awal datangnya.

Untuk urusan keamanan kendaraan bermotor, pada hari-hari biasa karena tidak terlalu ramai maka ditempatkan didalam halaman dan bersifat gratis tetapi harus rapi, sedangkan pada hari sabtu ditempatkan di ruas jalan dan ditangani oleh pemuda di desa tersebut, lagi-lagi Geng Wahyudi mewanti-wanti biaya parkir tidak boleh lebih dari Rp. 1000,


Sumber artikel :
Pesan moral artikel : Ternyata Sehat juga tidak mahal


Kontributor Artikel & lamp; Foto : Herman Hidayat Profile Facebook Herman Hidayat klik di sini. Herman adalah Pemilik MestiMoco.com.


3 komentar:

  1. Melalui Kebon Agung Pakisaji jika ketemu Puskesmas Pakisaji belok ke kiri dan ikuti jalan tersebut
    Jika melalui Terminal Gadang - Karangduren setlah lapangan desa ada pertigaan ke arah kanan ikuti jalan tersebut

    BalasHapus
  2. https://www.facebook.com/events/733466113396819/

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Share on Facebook

Labels

Agama (31) Alamat (3) Arema (4) Artikel (209) Artis (15) Bencana (17) Berita (239) Bisnis (30) Budaya (49) Budha (3) Cerita Motivasi (20) Desa (6) E-Taiment (5) Ekonomi (9) Elektronik (7) English (2) Foto (15) Gaya Hidup (6) Hari Besar (12) Hindu (3) Hobi (2) Hukum (19) Humor (21) Ilmu (13) Info (249) Infotaimen (21) Internasional (38) Internet (31) Islam (13) Jatim (25) Kab. Malang (61) Karikatur (2) Kata Bijak (5) Kec. Kepanjen (23) Kecantikan (3) Kejawen (1) Kepanjen (10) Kesehatan (50) komentar (2) Komputer (6) Kristen (2) Kuliner (7) Lain-lain (143) Luar Negeri (42) Malang Raya (38) Masakan (6) Music (5) Nasional (225) Olah Raga (69) Opini (2) Otomotiv (16) PDI Perjuangan (10) Pemerintahan (1) Pemilu (7) Penting (3) Permainan (6) Peta (4) Pilbup (7) pnpm (3) Polisi (1) Politik (36) Profil (1) Sejarah (2) sepak bola (3) ser (1) Serba 7 (52) Team (1) Tekno Tepat Guna (20) Teknologi (38) Tips (14) TNI (1) Tokoh (16) Tradisional (4) Trasnsportasi (17) Video (5) Wanita (2) Wisata (22)

geovisite