Selasa, 25 Juni 2013

Ratna Djuami Telah Tiada (Saksi Sejarah Soekarno)

Minggu 23 juni 2013, Ratna Djuami, putri angkat Soekarno -Inggit Ganarsih berpulang di rumahnya, Kompleks Cibolerang D-34, Bandung, Jawa Barat. Artinya, satu lagi saksi sejarah kehidupan Soekarno berkurang.
Sebab selama ini, Ratna menjadi salah satu sumber sejarah beratnya kehidupan Soekarno ketika berada di tempat pembuangan, Ende Flores hingga Bengkulu pada 1934 silam.
Dia diangakat menjadi anak pasangan Soekarno - Inggit ketika masih berumur 40 hari, pada Juni 1923. Artinya, Ratna sudah berumur 11 tahun ketika pembuangan itu.
Sejak saat diangkat menjadi anak, Ratna turut mengisi hari-hari Presiden Pertama RI dan istri keduanya itu. Ratna Djuami lahir di Bandung pada 4 Mei 1923 dari pasangan Sumarta dan Murtasih. Murtasih adalah kakak dari Ibu Inggit Garnasih.

Awalnya permintaan Inggit untuk mengadopsi Ratna diabaikan Murtasih. Namun karena kesungguhan Inggit, akhirnya kakaknya itu luluh juga. Ratna akhirnya berpindah tangan, dan menjadi anak angkat Soekarno - Inggit.

Dalam foto-foto bersejarah di pengasingan itu memperlihatkan kehadiran gadis kecil diapit Bung Karno dan Ibu Inggit Garnasih. Dialah Ratna Djuami itu. Meski dia hanya anak angkat, Soekarno sangat menyayanginya.

Bahkan ketika mendekam di penjara Sukamiskin Bandung, Sukarno kerap kangen dan merasa resah ketika mendengar Ratna sakit. Tapi Inggit selalu bisa menentramkan gundah Sukarno dengan mengatakan tak ada apa-apa dengan Ratna.

"Kusno (panggilan Inggit untuk Soekarno ) tampak senang pula dan menaruh sayang kepadanya (Ratna). Lagi pula ia memang suka sama anak-anak kecil," kata Inggit seperti ditulis dalam buku yang ditulis Ramadhan KH berjudul: "Kuantar ke Gerbang".

Pada hari-hari pertama di keluarga Soekarno , bayi 40 hari itu sering rewel dan sakit. Karena itu Soekarno ankhirnya mengganti namanya menjadi Ratna Djuami, yang akrab dipanggil Omi.

Itulah sepenggal kisah Ratna Djuami bersama Soekarno dan Inggit. Ratna meninggal karena faktor usia. Dia meninggal di usia 90 tahun.


Pesan moral artikel :


Kontributor Artikel & lamp; Foto : Herman Hidayat Profile Facebook Herman Hidayat klik di sini. Herman adalah Pemilik MestiMoco.com.

click for tour in Malang Regency

Check

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Share on Facebook

Labels

Agama (31) Alamat (3) Arema (4) Artikel (209) Artis (15) Bencana (17) Berita (239) Bisnis (30) Budaya (49) Budha (3) Cerita Motivasi (20) Desa (6) E-Taiment (5) Ekonomi (9) Elektronik (7) English (2) Foto (15) Gaya Hidup (6) Hari Besar (12) Hindu (3) Hobi (2) Hukum (19) Humor (21) Ilmu (13) Info (249) Infotaimen (21) Internasional (38) Internet (31) Islam (13) Jatim (25) Kab. Malang (61) Karikatur (2) Kata Bijak (5) Kec. Kepanjen (23) Kecantikan (3) Kejawen (1) Kepanjen (10) Kesehatan (50) komentar (2) Komputer (6) Kristen (2) Kuliner (7) Lain-lain (143) Luar Negeri (42) Malang Raya (38) Masakan (6) Music (5) Nasional (225) Olah Raga (69) Opini (2) Otomotiv (16) PDI Perjuangan (10) Pemerintahan (1) Pemilu (7) Penting (3) Permainan (6) Peta (4) Pilbup (7) pnpm (3) Polisi (1) Politik (36) Profil (1) Sejarah (2) sepak bola (3) ser (1) Serba 7 (52) Team (1) Tekno Tepat Guna (20) Teknologi (38) Tips (14) TNI (1) Tokoh (16) Tradisional (4) Trasnsportasi (17) Video (5) Wanita (2) Wisata (22)

geovisite