Kita kini sudah lama sekali dari saat-saat hebohnya berita ini. Juli 1969 merupakan saat dimana kira-kira
sebagian besar pembaca artikel ini belum lahir.
Sekarang Uni Soviet sudah runtuh. Tapi beberapa orang yang kritis dan punya kapasitas untuk mengkritisi mengajukan beberapa kejanggalan. Tujuannya bisa jadi baik, menunjukkan awam mengenai proses ilmiah itu bagaimana. Dan Seperti biasa, media dengan cepat segera menyahut bak bensin ketemu api, dan tersebarlah berita baru kalau pendaratan manusia di bulan adalah rekayasa NASA.
Bukti publik mengenai pendaratan di bulan hanyalah setumpuk
foto hitam putih,
rekaman pembicaraan, batu bulan. Oke, foto bisa dibuat distudio misalnya. Rekaman pembicaraan berdasarkan skenario seolah mereka astronot. Dan batu bisa saja diambil dari tebing di Kepanjen
KabMalang misalnya.
Ada beberapa
keanehan dalam potretnya. Kenapa
tidak ada bintang? Pertanyaan ini kritis. Tapi ini sama sekali
bukan bukti bahwa NASA berbohong. Cobalah, NASA yang terdiri dari para ilmuan bumi dan antariksa bagaimana mungkin lupa meletakkan bintang di foto? Bukankah ini kesalahan yang menggelikan?
Baiklah. Bila demikian mari kita lebih terstruktur. Kita daftarkan beberapa bukti kalau Neil Armstrong pernah mendarat di bulan dengan cara menyanggah kritisi dari berbagai pihak.
Kenapa bisa ada jejak kaki di Bulan?
Gravitasi bulan
seperenam kali gravitasi bumi. Walau begitu, lokasi astronot membuat jejak kaki ada di debu yang halus. Selain itu, bulan tidak memiliki atmosfer. Akibatnya
tidak ada angin yang mampu menyingkirkan jejak yang telah dibuat. Coba anda ambil debu halus dan taburkan di lantai. Anda bisa membuat jejak kaki di atasnya. Hal ini karena partikel menjaga posisinya karena gesekan di antara mereka. Sayangnya, di bumi ada udara. Dalam beberapa detik, jejak yang kamu buat akan tersapu angin. Beda dengan di bulan.
Bendera Amerika di bulan terlihat berkibar-kibar, padahal tidak ada angin!
Itu
hanya foto loh,
bukan video. Bendera tidak berkibar-kibar dalam foto. Begini saja, anda lihat dua foto ini. Foto kedua dibuat beberapa detik setelahnya, sang astronot tidak lagi memberi hormat. Bukankah paling tidak ada sedikit perbedaan di benderanya kalau benderanya berkibar?
Ada sebuah kawat yang dimasukkan ke dalam kainnya. Kawat ini dibentuk sehingga bendera tersebut, well, terlihat seperti bendera. Ini juga bukan semata estetika. Astronot memasangnya untuk menegakkan bendera tersebut. Sulit loh merentangkan kain di ruang hampa udara dan bergravitasi rendah seperti bulan.
Bukankah para astronot tidak akan selamat karena radiasi saat memasuki Sabuk Van Allen?
Sabuk Van Allen adalah sebuah zona yang diciptakan oleh medan magnet Bumi di luar angkasa. Sabuk ini berfungsi melindungi Bumi dari radiasi matahari yang berbahaya (yang gak bahaya bisa lewat). Medan Magnet Bumi mengumpulkan radiasi ini, dan menjebaknya di lapisan berbentuk sabuk mengelilingi Bumi. Pesawat antariksa bisa rusak bila selama berhari-hari berada di dalam sabuk ini terus menerus. Pesawat Apollo hanya memerlukan waktu empat jam untuk menembusnya. Sama sekali tidak berbahaya. Di luar sabuk ini, radiasi jatuh ke tingkat yang sangat rendah sehingga hanya berbahaya bila kita bertahun-tahun di sana. Bahkan radiasi sabuk Van Allen justru merupakan bukti para astronot pernah ke Bulan. Bagaimana dengan kamera yang melayang saat modul bulan meninggalkan permukaan? Kamera tersebut di kendalikan dari Bumi. NASA tahun 1965 sudah cukup maju untuk teknologi kendali jarak jauh.
Mereka sudah banyak belajar dari kesalahan. Paling tidak usaha rintisan penerbangan ke bulan sudah sejak tanggal 17 Agustus 1958. Saat itu Pioneer 0 diluncurkan dan meledak 77 detik setelah lepas landas. Soviet melakukan kesalahan yang sama pada misi pertama menuju bulan, 23 september 1958 dengan misi Luna 1958A. Pioneer 1 NASA tanggal 11 oktober 1958 juga tidak mampu mencapai bulan dan jatuh ke bumi. Satelit ini meledak begitu lepas landas. Pioneer 3 diluncurkan dua hari kemudian, dan jatuh. Luna 1 milik soviet tanggal 2 januari 1959 berhasil terbang dengan baik tapi justru melewati bulan dan terjatuh ke dalam matahari. Soviet sedikit senang karena walaupun tidak berhasil ke bulan, mereka berhasil ke matahari. NASA cukup cemburu, dan akhirnya tanggal
3 Maret 1959, NASA meluncurkan Pioneer 4. Ini adalah pesawat tanpa awak pertama yang berhasil mengorbit bulan. Anda lihat,
ada sederetan kegagalan dan bagi bangsa yang cerdas, setiap kegagalan adalah satu langkah menuju keberhasilan. Misi luar angkasa pada awalnya selalu diawali dengan penerbangan tanpa awak, karena kemungkinan gagal sangat besar dan kematian seorang astronot yang sudah dilatih dengan teknologi dan dana begitu banyak adalah kerugian besar. tahun 1959 mereka berhasil mengendalikan pesawat dengan sukses ke bulan. Cukup wajar bagi mereka untuk mampu mengendalikan kamera di bulan dari Bumi pada tahun 1965. Selain itu, teknologi kendali jarak jauh luar angkasa pada prinsipnya lebih sederhana daripada kendali jarak jauh bumi. Di bumi, kamu harus memiliki berbagai perangkat tambahan karena bentuk permukaan bumi yang bulat. Di langit, gampang saja, sinyal akan memancar lurus ke bulan. Dalam beberapa saat memang, bulan tidak berada dalam jangkauan, dan karenanya pengendalian jarak jauh pada benda di bulan harus direncanakan waktunya dengan teliti. Tinggal landas Apollo dari bulan jelas direncanakan pada saat pengendalian dari bumi bisa dilakukan langsung, saat bulan berada di atas kepala, bukannya di sisi lain bumi.
Astronot banyak yang dibunuh karena terlalu banyak omong dan suka mengeluh
Siapa saja namanya dan
apa buktinya? Setau saya, astronot pastinya seorang yang
sangat patriotik. (Sama dengan pejuang kita di tahun 45) Tidak semestinya astronot banyak omong apalagi membocorkan rahasia negara. Astronot diseleksi dengan hati-hati dan biaya pendidikannya luar biasa besar. Kematian seorang astronot merugikan negara sangat besar karena mereka adalah wakil negara.
Bukti independen selain dari NASA mengenai tapak kaki di Bulan mana, citra teleskop misalnya?
Teleskop optik untuk melihat jejak kaki di bulan masih belum cukup kuat. Ia juga masih terlalu jauh dari bulan. Kecil sekali perbedaannya dengan melihat dari Bumi.
Perhatikan satu lingkaran penuh itu 360 derajat, setiap derajat terbagi menjadi 60 menit busur, dan tiap menit busur terbagi menjadi 60 detik busur. Jadi satu detik busur itu ukuran yang sangat kecil. Bulan itu ukurannya 0.5 derajat dilihat oleh mata. Itu ukuran yang sangat besar loh, sekitar 1800 detik busur. D adalah diameter alat optik dalam satuan cm. Cermin Hubble sendiri ukurannya 240 cm. Masukkan dalam rumus tersebut dan anda dapatkan nilai R = 0.05 detik busur. Agar dapat terlihat jelas, minimal benda yang diamati harus memiliki nilai 2R, yang berarti Hubble paling mampu mengamati benda berukuran 0.1 detik busur.
Dimana d adalah ukuran nyata dan D adalah jarak. Alpha adalah resolusi dalam satuan detik busur. Masukkan ukuran tapak kaki di bulan. Well, kita coba saja yang sedikit lebih besar. Jarak dari Hubble adalah 381 juta meter. Hanya sekitar 0.002 detik busur. Gak bakalan kelihatan oleh Hubble. Perlu teleskop berukuran 50 kali Hubble untuk dapat melihat dengan resolusi demikian dan ini masih diluar jangkauan rekayasa teknik kita.
Pesawat tanpa awak Lunar Reconnaissance Orbiter (LRO) tahun 2008 sudah ke Bulan untuk melakukan penelitian lanjutan, tapi pesawat ini milik NASA juga. Mungkin anda tidak akan percaya kalau potret-potret LRO membenarkan adanya pendaratan manusia di bulan, seperti dalam citra ini.
Citra Modul Pendaratan Bulan yang ditinggalkan Apollo di sana dan
dikunjungi oleh satelit LROC tahun 2008.
Mereka juga membenarkan adanya lokasi pendaratan Apollo di Bulan. Lihat dua potret ini, satu dari NASA dan satu dari JAXA.
Di waktu siang, suhu bulan bisa mencapai 137.7 derajat Celsius. Film dan benda lain yang dibawa astronot semestinya meleleh
Selain itu, saat misi Apollo mendarat, waktu yang
dipilih selalu saat fajar atau tenggelam matahari. Bayangan foto astronot di bulan terlihat dari banyak sumber cahaya, seperti di studio TV!
Di Bulan memang hanya ada satu sumber cahaya, yaitu Matahari. Tapi, para astronot mengambil potret mereka di sebuah perbukitan yang diterangi dengan baik. Berdiri di bawah sinar bulan purnama yang belum tinggi. Berdirinya di atas bukit. Bayangan di Bulan itu rumit karena tanah yang tidak beraturan, distorsi lensa bersudut lebar, cahaya yang dipantulkan dari bumi dan debu bulan sendiri.
Ruang Angkasa penuh meteor super cepat berukuran kecil yang dapat menghantam kapal dan membunuh astronot
Kemungkinan setiap 1 meter kubik ruang angkasa dilewati meteor mikro demikian sangat mendekati nol. Selain itu, astronot juga dibekali pakaian yang memuat lapisan kevlar untuk melindungi mereka dari pecahan yang mungkin ditemui. Flare surya lebih langka lagi yang mampu mencapai daerah persekitaran bumi dan bulan.
Saat modul bulan mendarat, mesinnya yang kuat tidak membuat bekas kawah yang dalam di permukaan bulan yang lembut
Lapisan ini tipis. Di bawahnya adalah batuan yang keras. Jadi walaupun kaki astronot berbekas, kaki modul bulan tidak dapat mencapai kedalaman yang cukup untuk membuat kawah. Kalau anda lihat videonya, ada sebuah hentakan yang menunjukkan kalau kaki modul tersebut terdorong balik karena menghantam lapisan keras.
Tidak mungkin mobil bulan sebesar itu dapat muat dalam modul pendaratan yang kecil
Bisa saja. Ruang angkas penuh dengan bintang-bintang. Tapi kenapa dalam foto dari bulan tidak kelihatan bintang
Justru aneh kalau dalam foto kelihatan bintang. Hal ini karena kecemerlangan benda dekat kamera yaitu permukaan bulan, menutupi cahaya dari bintang yang jauh. Itu mengapa teleskop umumnya dibuat di puncak gunung untuk menghindari polusi cahaya dari bumi, dan itu mengapa di kota yang terang benderang tidak dapat dilihat bintang sementara di tengah laut dapat dilihat dengan jelas.
Batu bulan lebih mirip dengan batuan dari Antartika
Presiden Nixon memberi batu bulan pada
135 negara di dunia, termasuk
Indonesia, dan 50 negara bagiannya. Mungkin sekali batu tersebut disimpan di Museum Batu Bulan milik UPT Museum Propinsi Bangka Balitung di Pulau Balitung. Hal ini diperkuat keterangan majalah Tempo kalau Presiden Nixon dalam kunjungannya tanggal 27 – 28 Juli 1969 menyempatkan diri berkunjung ke museum ini.
Banyak batu ini yang hilang karena berbagai sebab. Tapi selama 40 tahun, para ilmuan yang beruntung terus mempelajari batuan bulan ini dan menyimpulkan kalau mereka benar dari bulan.
Sekarang anda lihat, sepertinya klaim kalau bulan tidak pernah disentuh Neil Armstrong ini diajukan oleh anak kecil yang tidak tau sains daripada para pakar fotografi, astronomi atau fisika.
Jadi, apakah Neil Armstrong pernah mendarat di Bulan? Jawabannya Ya!
.