Layar sentuh atau dalam bahasa Inggris touch screen, touch panel atau
touch screen panel adalah sebuah perangkat input komputer yang bekerja
dengan adanya sentuhan tampilan layar menggunakan jari atau pena
digital. Antarmuka layar sentuh, di mana pengguna mengoperasikan sistem
komputer dengan menyentuh gambar atau tulisan di layar itu sendiri,
merupakan cara yang paling mudah untuk mengoperasikan komputer dan kini
semakin banyak digunakan dalam berbagai aplikasi.
Layar sentuh banyak digunakan dalam industri manufaktur yang membutuhkan tingkat akurasi, sensivitas terhadap sentuhan, dan durabilitas yang sangat tinggi. Namun perangkat layar sentuh semakin lama semakin dapat ditemukan dalam perangkat-perangkat teknologi konsumen yang diproduksi secara massal, seperti pada komputer jinjing, pemutar musik seperti iPod Touch, dan telepon genggam seperti iPhone atau Blackberry Storm. Hal ini dimungkinkan karena perangkat layar sentuh dapat dibuat dalam berbagai ukuran tampilan.
Layar sentuh sering dipakai pada kios informasi di tempat-tempat umum, misalnya di bandara dan rumah sakit serta pada perangkat pelatihan berbasis komputer. Sistem layar sentuh tersedia dalam bentuk monitor yang sudah memiliki kemampuan layar sensitif sentuhan dan ada juga kit touchscreen yang lebih ekonomis yang dapat dipasang pada monitor yang sudah ada.
Tapi tahukah anda bahwa sebenarnya ide dasar dari touch screen berasal dari Indonesia?
Inilah kisah asal muasalnya :
Konon, pada suatu ketika Steve Job yang terkenal itu makan di WARTEG. Steve Job ternyata diam-diam mengamati cara pemesanan makanan di warteg tersebut.
Setiap pengunjung yang datang selalu ditanya oleh Pelayan Warteg.
Pelayan: “Makan pakai apa?”
Pengunjung tidak menjawab, namun menempelkan jarinya ke kaca (menunjuk makanan di baliknya)
Pelayan: “Makan pakai apa lagi?”
Lagi-lagi pengunjung menempelkan jarinya ke kaca. Sehingga selanjutnya pelayan tidak lagi bertanya, melainkan hanya memperhatikan gerak telunjuk pengunjung di kaca.
Dan …… beberapa detik kemudian makanan yang diinginkanpun sudah siap tersaji. Steve Job terkagum-kagum dengan teknologi pemesanan makanan tersebut. Ternyata teknologi di Indonesia luar biasa majunya. Tak ayal lagi Steve Job pun terinsppirasi teknologi kaca sentuh (touch glass) tersebut, sehingga tak lama berselang duniapun mengenal teknologi layar sentuh (touch screen)…… yang idenya berasal dari Indonesia .
Narasumber : Lukas Shinanjaya / Wikipedia / foto-foto matabunglon.com
Sumber artikel :
Pesan moral artikel :
Kontributor Artikel & lamp; Foto : Herman Hidayat Profile Facebook Herman Hidayat klik di sini. Herman adalah Pemilik MestiMoco.com.
click for tour in Malang Regency
Check
Layar sentuh banyak digunakan dalam industri manufaktur yang membutuhkan tingkat akurasi, sensivitas terhadap sentuhan, dan durabilitas yang sangat tinggi. Namun perangkat layar sentuh semakin lama semakin dapat ditemukan dalam perangkat-perangkat teknologi konsumen yang diproduksi secara massal, seperti pada komputer jinjing, pemutar musik seperti iPod Touch, dan telepon genggam seperti iPhone atau Blackberry Storm. Hal ini dimungkinkan karena perangkat layar sentuh dapat dibuat dalam berbagai ukuran tampilan.
Layar sentuh sering dipakai pada kios informasi di tempat-tempat umum, misalnya di bandara dan rumah sakit serta pada perangkat pelatihan berbasis komputer. Sistem layar sentuh tersedia dalam bentuk monitor yang sudah memiliki kemampuan layar sensitif sentuhan dan ada juga kit touchscreen yang lebih ekonomis yang dapat dipasang pada monitor yang sudah ada.
Tapi tahukah anda bahwa sebenarnya ide dasar dari touch screen berasal dari Indonesia?
Inilah kisah asal muasalnya :
Konon, pada suatu ketika Steve Job yang terkenal itu makan di WARTEG. Steve Job ternyata diam-diam mengamati cara pemesanan makanan di warteg tersebut.
Setiap pengunjung yang datang selalu ditanya oleh Pelayan Warteg.
Pelayan: “Makan pakai apa?”
Pengunjung tidak menjawab, namun menempelkan jarinya ke kaca (menunjuk makanan di baliknya)
Pelayan: “Makan pakai apa lagi?”
Lagi-lagi pengunjung menempelkan jarinya ke kaca. Sehingga selanjutnya pelayan tidak lagi bertanya, melainkan hanya memperhatikan gerak telunjuk pengunjung di kaca.
Dan …… beberapa detik kemudian makanan yang diinginkanpun sudah siap tersaji. Steve Job terkagum-kagum dengan teknologi pemesanan makanan tersebut. Ternyata teknologi di Indonesia luar biasa majunya. Tak ayal lagi Steve Job pun terinsppirasi teknologi kaca sentuh (touch glass) tersebut, sehingga tak lama berselang duniapun mengenal teknologi layar sentuh (touch screen)…… yang idenya berasal dari Indonesia .
Narasumber : Lukas Shinanjaya / Wikipedia / foto-foto matabunglon.com
Sumber artikel :
Pesan moral artikel :
Kontributor Artikel & lamp; Foto : Herman Hidayat Profile Facebook Herman Hidayat klik di sini. Herman adalah Pemilik MestiMoco.com.
click for tour in Malang Regency
Check
Tidak ada komentar:
Posting Komentar