Minggu, 18 Agustus 2013

Memberi persembahan yang terbaik


Memberikan persembahan yang terbaik

Ia melihat juga seorang janda miskin memasukkan dua peser kedalam peti itu. Lalu ia berkata: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang itu” Lukas 21:2-3

Ayat ini bisa menjadi berkat atau tidak bagi kita tergantung bagaimana kita menafsirkannya. Ada orang yang sangat diberkati oleh ayat ini namun ada pula yang menjadi tersandung.

Penulis sengaja memberi huruf tebal, huruf miring dan dipertegas lagi dengan garis bawah pada kata “dua peser” karena kata inilah yang menjadi kuncinya.

Kala itu di Israel, “Peser” adalah mata uang terkecil yang nilainya sama dengan setengah sen (½ cent). Jadi ketika si janda miskin memberikan uang dua peser sama dengan satu duit (istilah kita saat ini satu rupiah).



Nah, yang menjadi pertanyaan, apakah dua peser itu kecil atau besar?

Untuk melihat kecil atau besar kita dapat meninjau dari dua sisi:
Dari sisi Nilai Uang.

Saya yakin bahwa kita semua akan menjawab persembahan ibu itu kecil sekali. Memang benar jika kita menilai dari segi besarnya nilai uang, persembahan si ibu janda ini sangat kecil dan inilah yang banyak menjadi batu sandungan bagi jemaat Tuhan. Mereka hanya menilai dari segi nilainya saja bukan dari segi kemampuan si ibu tersebut. Mereka menilai seolah-olah melalui ayat ini Tuhan Yesus memberitahukan bahwa kecilnya persembahan tidak menjadi masalah karena Tuhan melihat hati, bukan melihat besarnya persembahan yang kita berikan. Itulah sebabnya mengapa banyak orang Kristen tidak segan-segan memberikan persembahan seadanya saja dengan alasan Tuhan adalah yang empunya segalanya, DIA tidak perlu uang kita, dia hanya melihat hati kita.

Mereka menganggap bahwa isi hati dan tindakan adalah dua hal yang terpisah. Artinya tindakan dan isi hati adalah dua pribadi yang berbeda. Pada hal tidaklah demikian. Tindakan kita adalah cerminan dari isi hati kita.

Dalam Matius 15:18 dikatakan “apa yang keluar dari mulut berasal dari hati.....” dan ayat 19 berkata “Karena dari dalam hati timbul segala pikiran jahat.....”. Artinya, apa yang kita perbuat merupakan wujut nyata (tindakan) dari isi hati kita..

Jadi alasan yang mengatakan Tuhan kan melihat hati bukan melihat besarnya yang kita berikan adalah pembelaan diri saja padahal sebenarnya hati yang diberikannya kepada Tuhan adalah sebesar persembahan yang di berikannya. Mungkin Tulisan ini sangat keras, tapi memang ada saatnya bahkan sudah saatnya kita memberikan kotbah-kotbah dan renungan-renungan yang keras sehingga jemaat tidak terlena. Sebab seperti kata firman Tuhan makanan yang keras adalah untuk orang dewasa dan makanan yang lembut adalah untuk bayi.

Ibrani 5: 14 “Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat”
Dari sisi kemampuan memberi.

Jika kita menilai dari sisi kemapuannya, apa yang di berikan/dipersembahkan si ibu janda miskin bukanlah pemberian yang kecil tetapi adalah pemberian yang besar, bahkan sangat besar.

Kita perhatikan yang bergaris bawah dari ayat dibawah:

Matius 12:44 “Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya”



Saudaraku, sebenarnya Tuhan Yesus menyatakan kisah ini bukan bermaksud untuk menekankan bahwa Tuhan tidak melihat besar kecilnya persembahan si janda miskin melainkan hanya melihat hati mau berkorban dengan memberi persembahan kepada rumah Tuhan, justru melalui kisah ini Tuhan ingin menjelaskan kepada kita bahwa Tuhan ingin kita memberikan yang terbaik kepada-Nya.

Perhatikan tulisan “tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya”.

Jelas sekali bahwa disini Tuhan Yesus tidak menekankan masalah hati si ibu yang rela memberi persembahan kepada Tuhan meskipun jumlahnya kecil sekali tetapi yang Tuhan Yesus tekankan adalah betapa besar persembahan si ibu bahkan memberikan seluruh nafkahnya.

Kalau boleh kita bandingkan dengan kita saat ini, persembahan si ibu janda tersebut adalah sebesar gaji kita sebulan. Berapa besar gaji anda? 1 juta? 2 juta? 3 juta, 10 juta? Sebesar itulah persembahan siibu janda.

Lalu bagaimana? Apakah saya harus memberikan seluruh penghasilan saya kepada Tuhan?

Tentulah tidak seperti itu maksudnya. Tuhan kita bukanlah seorang perampok yang tidak berbelas kasihan. Tuhan kita adalah Tuhan yang Maha kaya yang empunya segalanya. Tuhan hanya ingin kita memberikan yang terbaik baginya.

Bicara yang terbaik tidaklah melulu berhubungan dengan angka/nilai yang besar. Bicara memberi yang terbaik adalah bagaimana sikap kita sewaktu memberi. Memberi yang terbaik adalah memberi dengan sikap yang terbaik:

Berikut ini adalah beberapa langkah yang dapat kita lakukan untuk memberikan persembahan yang terbaik kepada Tuhan, yaitu:

1. Jangan berikan Tuhan dari sisa-sisa uang kita.

Adalah sangat baik ketika kita menerima penghasilan/gaji, kita langsung menyisihkan persembahan dan persepuluhan. Dengan cara ini kita menunjukkan bahwa yang kita berikan kepada Tuhan adalah yang terutama, bukan yang sisa-sisa.

2. Berdoalah sambil menyadari bahwa kita bukan memberi tetapi mengembalikan sebagian dari apa yang telah kita terima dari Tuhan.



3. Berikanlah dengan cara yang layak.

Janganlah memperlakukan Tuhan seperti pengemis. Tuhan kita bukanlah pengemis. Jika kita memberikan kepada Tuhan tidak jauh beda seperti yang kita berikan kepada pengemis, itu artinya kita menyamakan Tuhan dengan pengemis. Berikut adalah tindakan yang tidak memperlakukan Tuhan seperti pengemis:

- Jangan berikan uang lusuh/kumal

Pada umumnya orang memberikan uang kepada pengemis adalah uang lusuh, kumal. Jangan berikan persembahanmu dengan uang lusuh. Jika ada, berikanlah uang yang paling baru.

–   Berikanlah persembahan kita lebih besar dari yang kita berikan kepada pengemis.

Berikanlah persembahan dengan nilai yang layak sesuai dengan penghasilan kita. Jangan kita berikan nilai persembahan kita sama seperti kita memberikan kepada pengemis sebab Tuhan bukanlah pengemis, Dia adalah Raja diatas segala raja.

–   Berikan dengan cara yang sopan.

Saat kita memberikan persembahan, berikanlah dengan cara yang layak dan sopan. Jangan meremas-remas uang dan memberikan dengan cara melemparkan ketempat persembahan. Jika untuk pengemis saja kita memberikan dengan cara sopan apalagi untuk Tuhan?

–   Berilah dengan sukacita.

2 Korintus 9: 7 Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.

Saudaraku, apa yang kita terima tegantung dari bagaimana cara kita memberikan sebab apa yang kita tabur itulah yang akan kita tuai. Oleh sebab itu berikanlah kepada Tuhan yang terbaik maka Tuhanpun akan memberikan yang terbaik kepada kita. Tuhan Yesus memberkati. Amin

Sumber artikel : http://renungankristen.org
Pesan moral artikel :


Kontributor Artikel & lamp; Foto : Herman Hidayat Profile Facebook Herman Hidayat klik di sini. Herman adalah Pemilik MestiMoco.com.

click for tour in Malang Regency

Check

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Share on Facebook

Labels

Agama (31) Alamat (3) Arema (4) Artikel (209) Artis (15) Bencana (17) Berita (239) Bisnis (30) Budaya (49) Budha (3) Cerita Motivasi (20) Desa (6) E-Taiment (5) Ekonomi (9) Elektronik (7) English (2) Foto (15) Gaya Hidup (6) Hari Besar (12) Hindu (3) Hobi (2) Hukum (19) Humor (21) Ilmu (13) Info (249) Infotaimen (21) Internasional (38) Internet (31) Islam (13) Jatim (25) Kab. Malang (61) Karikatur (2) Kata Bijak (5) Kec. Kepanjen (23) Kecantikan (3) Kejawen (1) Kepanjen (10) Kesehatan (50) komentar (2) Komputer (6) Kristen (2) Kuliner (7) Lain-lain (143) Luar Negeri (42) Malang Raya (38) Masakan (6) Music (5) Nasional (225) Olah Raga (69) Opini (2) Otomotiv (16) PDI Perjuangan (10) Pemerintahan (1) Pemilu (7) Penting (3) Permainan (6) Peta (4) Pilbup (7) pnpm (3) Polisi (1) Politik (36) Profil (1) Sejarah (2) sepak bola (3) ser (1) Serba 7 (52) Team (1) Tekno Tepat Guna (20) Teknologi (38) Tips (14) TNI (1) Tokoh (16) Tradisional (4) Trasnsportasi (17) Video (5) Wanita (2) Wisata (22)

geovisite