Suasana Perpisahan Siswa SMPN 4 Kepanjen Malang yang dipenuhi siswa dan wali murid yang sedang mengikuti acara perpisahan (14/6), masih diliputi suasana kecemasan dan agak terganggu dengan adanya ledakan BOM di belakang ruang kelas 7 C dan 7 D di Sekolah tersebut.sekitar pukul 8.15
Dari informasi yang didapat mestimoco.com, ledakan tersebut terjadi saat korban Saimun (52) membersihkan halaman belakang dinding tembok yang tepat di pinggir sungai (diluar areal halaman). Saat itu, korban berniat memindahkan kaleng yang diduga berisi serbuk petasan itu. Namun tiba-tiba, tanpa disangka korban, kaleng tersebut meledak dengan keras hingga suara ledakan terdengar dari jarak 300 meter.
Akibat ledakan ini, Saimun mengalami luka serius, warga jalan Adi Santoso RT 1 RW 2, Kelurahan Ardirejo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, sekaligus penjaga sekolah ini mengalami luka patah kaki kanan yang kemudian dilarikan ke UGD RSUD Kanjuruhan., selanjutnya dipindah ke Rumah Sakit Bhayangkara, Hasta Brata, Kota Batu.
Hadir dalam pemantauan situasi tersebut, Kapolres, Kadiknas dan petugas Jihandak. Menurut AKPB Rinto Djatmono, yang memimpin identifikasi di lokasi kejadian. menyatakan sumber ledakan juga masih belum bisa dipastikan
lokasi ledakan diluar tembok belakang smp n 4 kepanjen |
Sumber artikel :
Pesan moral artikel :
Kontributor Artikel & lamp; Foto : Herman Hidayat Profile Facebook Herman Hidayat klik di sini. Herman adalah Pemilik MestiMoco.com.
www.MestiMoco.com
Check
konfirmasi, setelah diselidiki oleh POLRES Kepanjen ternyata dugaan awal adalah ledakan dari MRCON, Korbannya seorang tukang yang sengan membersihkan dinding belakang sekolah,tiba-tiba Blarr!!kaca pecah berantakan mengenai wajah, leher dan kaki korban, sekarang sudah dirujuk ke RS Bayangkari. yang jadi pertanyaan :
BalasHapus1. Apa motif dari kejadian itu
2. Kenapa kejadiannya bersamaan dengan pelepasan siswa, apa mungkin ada sabotase??
Walaupun ada gangguan tersebut, acara perpisahan tetap berlangsung dengan meriyah, sampai akhir
Semoga tukang yang tertimpa musibah dapat segera sehat kembali.
BalasHapusMungkin kebetulan, mungkin juga untuk menarik perhatian aparat
Kita tetapkan Suprapto (54) sebagai tersangka yang berprofesi sebagai penjaga keamanan sekolah, sebab lelaki ini memiliki bahan baku petasan di gudang sekolah," kata Rinto di Maporesta setempat.
BalasHapusMenurut Rinto, tersangka telah mengakui jika bahan petasan itu adalah miliknya dan sengaja disimpan dalam sebuah lokasi di belakang tembok sekolah.
"Tersangka sudah lama memiliki petasan itu, yakni sejak tahun 1996, alasannya sebagai alat keamanan bagi dirinya saat bertugas menjaga sekolah," katanya.
Sementara Suprapto mengakui petasan itu biasa digunakan menakut-nakuti seseorang yang berniat mencuri di sekolah tersebut, yakni dengan cara diledakan, sehingga apabila ada orang yang berniat mencuri akan lari dari gedung SMP Negeri 4 Kepanjen.
Namun setelah lama tidak diledakan, petasan itu meledak dengan sendirinya akibat gesekan antara bungkus petasan dengan sapu penjaga sekolah lainnya.
Akibatnya, salah seorang penjaga sekolah lainnya bernama, Tanimun (56), warga Jalan Pelita, Desa Ardirejo, Kepanjen, terluka di bagian wajah, tangan, serta kaki.
Tersangka terancam hukuman 12 tahun penjara akibat melanggar Pasal UU Darurat Nomor 12 Tahun 1951 tentang memiliki, menguasai bahan peledak.
bisa kita simpulkan dari pertanyaan bapak machrus bahwa :
BalasHapus1.motif petasan trsebut hanya untuk menakut"i penjahat yg akan mencuri di skolah kita pakk..
dan sama penjaga kita disimpan di blakang sekolah kita
2. jadi bom tersebut hanya kebetulan saja kegesek sama sapu tadi...
menurut artikel yg saya baca tadi dan saya copy paste di atas