Perawat adalah seorang yang dapat
merawat berbagai macam penyakit yang di derita manusia, oleh sebab
itu tidak heran jika seorang perawat mendapat julukan sebagai ‘kaki tangan’ Tuhan. Namun kembali lagi bagaimana pun juga hidup dan mati seseorang Tuhanlah yang menentukan.
Namun bagaimana jika seorang perawat yang seharusnya merawat dan memberikan kesembuhan bagi pasien mereka rawat ini malah menjadi pembunuh yang sadis.
Namun bagaimana jika seorang perawat yang seharusnya merawat dan memberikan kesembuhan bagi pasien mereka rawat ini malah menjadi pembunuh yang sadis.
Jane Toppan adalah seorang perawat di Amerika yang sedikitnya telah membunuh 31 pasiennya dengan menyuntikkan morfin yang sangat mematikan. Selama hampir 2 tahun saat dia di tugaskan di Boston, Massachusetts mungkin sudah ada 70 orang yang meninggal di tangannya. Sebagai remaja berusia 26 tahun, Toppan mampu menyembunyikan obsesi mengerikannya dalam hal menyiksa dan membunuh para pasiennya.
Namun, beberapa saat kemudian kedoknya terbuka tatkala ia membunuh pria yang ia rawat secara pribadi, Alden Davis. Toppan kerap menyuntikkan morfin untuk menguji syaraf yang ada pada tubuh pasiennya. Dan ketika kedua putri Toppan meninggal, beberapa orang percaya bahwa hal tersebut dilatar belakangi oleh hobi Toppan dalam membunuh.
Namun, beberapa saat kemudian kedoknya terbuka tatkala ia membunuh pria yang ia rawat secara pribadi, Alden Davis. Toppan kerap menyuntikkan morfin untuk menguji syaraf yang ada pada tubuh pasiennya. Dan ketika kedua putri Toppan meninggal, beberapa orang percaya bahwa hal tersebut dilatar belakangi oleh hobi Toppan dalam membunuh.
Sumber artikel :http://www.smuainfodotcom/2014/01/7-kisah-dokter-yang-tega-membunuh.html
Pesan moral artikel :
Kontributor Artikel & lamp; Foto : Herman Hidayat Profile Facebook Herman Hidayat klik di sini. Herman adalah Pemilik MestiMoco.com.
click for tour in Malang Regency
Check
Tidak ada komentar:
Posting Komentar