A'udzu billahi mina'sy-shaytani 'r-rajim Bismillahi 'r-Rahmani 'r-Rahim.
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ
فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَىٰ مَا
فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ
Hai
orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa
suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan
suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang
menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu. (QS. al-Hujurat: 6)
Kata-kata
ini sebuah kebenaran, sebuah perintah untuk semua orang untuk
digunakan, untuk mencek setiap berita buruk yang datang. Jika terjadi
kebingungan dalam masyarakat karena berita buruk yang kalian dengar,
dari orang yang korup, maka jangan membuat fitnah dan menyebarkan fitnah
itu. Wahai manusia jika seseorang yang buruk (korup) datang kepadamu
dengan berita yang buruk dan palsu yang dia bawa dan menuduh seseorang
terhadap sesuatu yang tidak mereka lakukan, maka periksalah berita itu
terlebih dahulu, karena dengan begitu maka kalian tidak akan terjatuh ke
dalam dosa besar (fitnah), yaitu dosa fitnah karena kalian percaya
terhadap berita buruk yang kalian dengar dari orang yang buruk itu dan
turut menyebarkannya.
wa laa tajassasu wa laa yaghtab ba`dakum ba`da ayyuhibu ahadakum an yaakulu laham akhihi maytan.
Janganlah
memata-matai saudaramu, dan janganlah kalian menjelek-jelekkan satu
sama lain. Apakah kamu ingin memakan daging mentah, bangkai saudaramu
yang sudah mati? Dan Allah tidak suka dengan hal itu. Laa yaghtab
ba`dakum ba`da. Jangan menjelek-jelekkan satu sama lain, jangan bicara
buruk tentang satu sama lain, karena dengan itu Allah akan menempatkan
kalian di bawah hukumanNya dan mengambil seluruh hasanat (kebaikanmu)
dan memberikan kebaikan amal ibadahmu kepada orang yang kalian dzalimi,
dan mengambil keburukan dosa-dosa orang yang kalian dzalimi dan
diberikan kepadamu.
Memfitnah
hukumannya lebih berat dari ketidaktaatan. Fitnah akan menyebabkan
hukuman yang lebih berat dari Allah. Allah swt menghukum lebih berat
orang yang membuat fitnah daripada orang yang membuat dosa besar. Karena
fitnah akan menciptakan kebingungan. Fitnah akan menciptakan situasi
dimana banyak orang akan terjatuh dalam dosa fitnah itu tanpa mengetahui
bahwa mereka telah jatuh kedalam perangkap setan, dan tidak ada jalan
keluar bagi orang yang membuat fitnah. Tidak ada pengampunan bagi orang
yang membuat fitnah. Itulah sebabnya Allah swt tidak suka dengan orang
yang suka memfitnah.
Fitnah,
ketika seseorang membuat fitnah, setelah itu terjadi maka orang percaya
dan kemudian generasi baru yang datang, mereka pikir itu adalah
kenyataan dan kebenaran maka kemudian situasi yang tercipta menjadi
tidak ada yang berpikir bahwa cerita itu sebenarnya adalah fitnah. Jadi
setelah 10-15 tahun orang-orang baru datang dan berpikir ini adalah
realitas yang telah ditetapkan sebagai kebenaran, atau seseorang yang
menuduh, mereka menganggap hal itu setelah beberapa waktu sebagai sebuah
fakta kebenaran, tetapi pada kenyataannya adalah berita bohong. Maka
tidak ada jalan keluar untuk mereka yang memfitnah, dan juga orang-orang
yang menyebar fitnah, ini adalah Fatwaku, dosa orang yang memfitnah
lebih besar dari dosa orang yang melakukan dosa besar.
Nabi
(saw) berkata," Syafaa`ti li ahl al-kabaair min ummati, Syafaatku untuk
orang yang melakukan dosa besar". Dan dari pemahaman hadits tersebut
maka tidak akan ada syafa'at Nabi saw untuk orang-orang yang membuat
fitnah. Sebagaimanba Iblis berada di bawah kutukan Allah swt, maka
orang-orang yang membuat fitnah, mereka dikutuk seperti iblis. Jadi
tidak ada yang bisa membawa orang keluar dari kutukan itu. Sebagaimana
Nabi (saw) berkata, Fitna adalah tertidur dan Allah mengutuk orang yang
membangunkan fitnah (menyebarkan fitnah). Itu untuk sesuatu yang benar
terjadi. Lalu bagaimana dengan orang yang membuat sebuah cerita bohing
dan menyebarkan kebohongan itu? Maka para pembuat fitnah berada di bawah
kutukan Allah. Mereka menjadi seperti setan, tidak ada syafa'at baginya
dan tidak ada syafa'at untuk setan.
Fitna
itu tidur, maka jangan membangunkannya terutama bila fitnah itu baru
sja terjadi. Ketika anda membangunkan fitnah, maka kau akan dikutuk. Dan
berapa banyak dari kita mencoba untuk menyebarkan fitnah yang
sebenarnya tidak ada dan itu tidak benar. Itulah sebabnya Sayyidina 'Ali
(ra) berkata, tutup mulutmu, diam itu lebih baik. Sayyidina Abu Bakar
as-Siddiq (ra), beliau menaruh batu di mulutnya untuk tidak berbicara,
karena segera setelah kalian berbicara, akan membuatmu terjatuh ke dalam
fitnah. Jika kalian tidak berbicara tentang Islam atau tentang agama,
maka kalian akan berbicara mengenai masalah dunia, maka dengan segera
membuat kalian jatuh ke dalam fitnah.
Itulah
sebabnya Allah swt ingin kita menjadi sadar, dan itulah sebabnya Dia
mengatakan dalam Al Qur'an: Jangan menjelek-jelekkan satu sama lain.
Lalu kalian akan menerima kutukan yang sama. Allah mengutuk orang yang
membawa fitnah itu menyebar. Maka akan lebih baik untuk tetap diam di
depan orang yang menyebar fitnah, karena Allah mengutuk orang yang
membawa fintah keluar, kalian menjadi seperti Iblis. Jadi jika kalian
bukan dari golongan Awliyaullah, dimana Allah swt berfirman: Awliya
Allah, sesungguhnya mereka tidak ada rasa takut tidak juga mereka
bersedih hati. Maka janganlah kalian terjatuh ke dalam fitnah.
Mengapa
orang berkelahi satu sama lain? Karena fitnah dan gibah. Mereka
berkelahi karena seseorang memfitnah orang yang tidak bersalah, sehingga
mereka berkelahi. Jadi itulah sebabnya maka Nabi (saw) berkata, "Tanda
orang munafik ada tiga,
(1) Ketika dia berbicara dia berdusta,
(2)
Ketika dia dipercayai amanah ia mengkhianatimu. Berapa banyak kita
mengkhianati satu sama lain. Kami mempercayakan mereka dengan rahasia
kami dan mereka mengkhianatimu dengan membuka seluruh rahasia kita. Kami
mempercayakan mereka dengan satu kata dan mereka mengkhianati kita.
(3). Jika dia berjanji, dia melanggar janjinya.
Bahkan
jika dia mengklaim bahwa dia telah salat dan puasa, jika dia memfitnah
dan menggunjing, maka dia akan dikutuk. Itu berarti bahwa seseorang yang
munafik yang pikirannya hanya untuk membuat dan menyebarkan fitnah,
bahkan senadainya kisah keburukan itu benar tetap kalian tidak
diperbolehkan untuk menyebarkannya. Dan bagaimana dengan fitnah yang
tidak benar? Allah (swt) mengatakan, bertabayunlah, periksalah,
verifikasi lebih dahulu, dan jika Anda tidak memeriksanya kemudian
percaya dan menyebarkannya, maka kau juga akan dikutuk karena telah
membawa fitnah itu keluar.
Siapapun
yang membuat fitnah, gibah dan mengguncing, maka dia tidak dapat masuk
surga. Dia adalah orang yang bangkrut, bahkan jika ia berdoa dan puasa.
Nabi saw bertanya kepada para sahabat, "Siapakah orang yang bangkrut?"
Dan mereka berkata, "Mereka yang tidak memiliki kekayaan." Dan Nabi saw
berkata, "Bukan itu, dia adalah orang yang tidak lagi memiliki amal
ibadah." Dan mereka bertanya, "Bahkan jika mereke sudah mengerjakan
salat dan puasa?" Dan Nabi (saw) berkata, "Bahkan jika dia salat dan
puasa, karena seluruh perbuatan baiknya akan diberikan kepada mereka
yang dia zalimi, dia fitnah dan gibah, bahkan perbuatan buruk orang yang
dia fitnah dan dia tindas akan diberikan kepadanya."
Janganlah
kalian memfitnah, karena bisa saja fitnah itu menjadi "Kisah Nyata yang
Dianggap Orang Sebagai Kebenaran". Sehingga tidak dapat terhapus dari
zaman ke zaman, padahal semua itu hanya berasal dari hasad, iri hati dan
dengki. Jangan memecah belah persaudaraan dalam komunitas kalian dengan
fitnah, jangan membuat umat terpecah, karena setan telah memasukkan
kedalam hatimu untuk membuat fitnah dan memecah belah masyarakat.
Tanda
orang Munafik, jika ia berbicara ia berbohong. Ada banyak sekali
kebohongan saat ini. Bahkan di zaman Nabi (saw). Orang-orang Munafik
mencoba menuduh Sayyidah Aisyah untuk membuat Nabi (saw) kesal
dengannya. Dan Nabi (saw) tidak berbicara dengan Siti Aisyah sampai ada
wahyu (berita) bahwa ia tidak bersalah datang dari langit. Dan Allah swt
mengutus Malaikat Jibril (as) untuk memberikan kabar tentang kesucian
Siti Aisyah ra. Hal itu adalah untuk mengajarkan kepada kita umatnya.
Karena Nabi Muhammad (saw) sendiri sebenarnya sudah mengetahui fitnah
ini, tetapi beliau tidak berbicara hanya untuk mengajarkan ummatnya.
Manusia
sangat sulit untuk menahan dirinya untuk tidak menyebar fintah dan
gosip, dan mereka senantiasa membuat fitnah dan gibah bahkan mereka
mencoba untuk memfitnah orang-orang yang sangat dekat dengan Nabi (saw),
yatitu Siti Aisyah ra, istri beliau saw. Dan Allah mengirim berita dari
langit bahwa Siti Aisyah ra tidak bersalah. Mereka yang memfitnah ini
adalah orang-orang munafik yang akan dihukum sangat keras. Apapun yang
mereka lakukan, maka tidak ada ampunan bagi mereka. Sangat banyak orang
Munafiq dari ummat hari ini. Ketika mereka berbicara mereka berdusta.
Jika mereka bergibah dan melempar fitnah kepada seseorang, maka orang
yang di fitnah tersebut tidak akan mengampuni mereka sampai mereka
mengambil semua hasanaat, semua kebaikan dan amal ibadah orang yang
memfitnah di Hari Mahsyar nanti (Hari Pengadilan).
Di
Eropa didepan pintu pagar mereka banyak ditulis "Awas Ada Anjing!". Dan
Mawlana Syekh Nazim qs dalam berbagai ceramahnya mengatakan, mengapa
kalian hanya memasang peringatan,"Awas Ada Anjing" gantilah dengan "Awas
Ada Setan". Saya hari ini mengatakan ambil dan tulis juga "Awas
Orang-Orang Munafik" Karena begitu banyak manusia munafik hari ini, dan
kalian tidak dapat mengenali mereka, karena mereka juga melakukan salat
dan puasa. Nabi (saw) mengatakan jangan memfitnah dan gibah (gosip)
karena kalian akan bangkrut dan tidak ada amal ibadah kalian yang
tersisa.
Semoga
Allah SWT mengampuni orang-orang munafiq ini dan membawa mereka kembali
menjadi normal dan membuat mereka menyadari bahwa mereka telah menuduh
secara salah orang yang tidak berdosa,yang mereka tuduh. Dan semoga
Allah mengampuni mereka dan mengampuni kita semua dan semoga Allah
menjauhkan mereka dari kebohongan dan menjauhkan kita dari kebohongan.
dan semoga Allah memberikan kita semua agar diberikan kedamaian dan
ketenangan.
Pada
akhirnya saya ingin mengatakan besok adalah hari ke-40 dimana saudara
kita Shah HRH Raja Ashman qs yang meninggal dengan cepat, dan dia
diberikan keindahan surga yang terbaik, Beliau meninggal setelah
dzikrullah pada Kamis malam Jumat atau pagi dinihari pada hari Jumat jam
1 malam, dan siapapun yang meninggal pada hari Jumat maka mereka akan
berada langsung di surga. Kami senang bahwa kami adalah saudara dan
teman-temannya, beliau selalu membuka jalan bagi tarekat ini di Malaysia
dan di negara-negara Timur Jauh.
Semoga
Allah memberkati Raja Ashman Shah qs, dan dia meninggalkan dunya ini
sebagai Quthb al-Aqtaab, seorang Wali Besar, dan semoga Allah memberkati
dia dan keluarganya dan semoga Allah memberkati kita untuk senantiasa
berada di dekat Nabi Muhammad (saw) dan berada di dekat awliyaullah, dan
terutama dekat dengan guru kami Mawlana Syaikh Muhammad Nazim
al-Haqqani qs. Dan kita mengirim berkah dari pembacaan maulid dan dzikir
malam ini untuk saudara kita almarhum HRH Raja Ashman Shah qs
Wa min Allah at Tawfiq
Sumber artikel : http://muslim-magz.blogspot.com
Pesan moral artikel :
Kontributor Artikel & lamp; Foto :
Herman Hidayat
Profile Facebook Herman Hidayat klik di sini.
Herman adalah Pemilik MestiMoco.com.
click for tour in Malang Regency
Check