Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa aksi pembajakan hak
cipta musik yang sudah berlangsung puluhan tahun jangan dianggap hal
biasa. “Ndak… kalau saya ndak bisa seperti itu. Harus diselesaikan.
Ingatkan saya, bisikan terus saya untuk memberantas pembajakan,” kata
Presiden Jokowi di depan pengurus Asosiasi Industri Rekaman Indonesia
(Asiri) dan Persatuan Artis Penyanyi dan Pencipta Lagu RI (PAPRI) di
Istana Negara, Jakarta, Senin (18/5).
Untuk itu Presiden memerintahkan kepada Kapolri untuk menangkap
dan menutup industri pembajak agar sektor tersebut dapat tumbuh sehat
dan pesat.
“Saya perintahkan Kapolri atasi masalah ini dengan serius. Kalau
pembajakannya berlangsung terus-menerus, mestinya penegakan hukumnya
juga terus menerus,” tegas Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi mengemukakan, selama puluhan tahun praktik
pembajakan berlangsung di depan mata, tanpa ada niat serius untuk
menindaknya. “Kita tahu siapa orang dibalik industri pembajakan, siapa
backingnya. Jangan tangkapi pedagang kaki lima pinggir jalan, mereka kan
hanya penggembira. Tutup langsung industri besarnya.” katanya.
Dengan gencarnya upaya pemberantasan pembajakan, Presiden
meyakini pertumbuhan industri kreatif akan melonjak karena menghasilkan
karya berkualitas dan hak cipta dihargai dan dilindungi.
Menurut Presiden, ia akan menangani aksi pembajakan seperti
halnya aksi pencurian ikan. “Ada 7.000 kapal asing melakukan ilegal
fishing, narkoba tiap hari bunuh 50 orang, yang dianggap sudah biasa,
mati dianggap biasa, tapi buat saya tidak biasa,” katanya.
Presiden juga menyebutkan di migas juga ada mafia yang juga akan
terus diberantas. “Semua harus diselesaikan, belum masalah korupsi,
jangan dianggap biasa-biasa saja. Saya undang di sini Kapolri,” katanya.
Sumber artikel :
Pesan moral artikel :
Kontributor Artikel & lamp; Foto : Herman Hidayat Profile Facebook Herman Hidayat klik di sini. Herman adalah Pemilik MestiMoco.com.
click for tour in Malang Regency
Check
Tidak ada komentar:
Posting Komentar