Mesti moco - Ketua Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha beras Indonesia
(Perpadi) Nellys Soekidi menduga ada upaya membuat suasana kacau dengan
beredarnya beras sintestis di masyarakat belakangan ini.
"Ini ada unsur yang membuat suasana kacau, saya ini kan pihak dirugikan," kata Nellys dalam diskusi "Kejahatan Beras Sintetis" di Double Tree by Hilton Hotel, Cikini, Jakarta, Sabtu (23/5/2015)
Nellys menjelaskan selama 26 tahun menjual beras baru kali ini ada kasus beras sintesis beredar di masyarakat. Menurut dia, ada sejumlah kejanggalan dalam kasus peredaran beras sintetis yang meresahkan publik.
Dicontohkan, pelapor kasus hanya membeli beras sebanyak enam liter, padahal di dalam satu karung seberat 50 kilogram berisi sekitar 64 liter beras. Artinya, masih terdapat sekitar 58-59 liter beras sisanya yang kemungkinan besar juga telah dibeli konsumen lain. "Maka seharusnya akan ada korban lain," ujar Nellys.
Nellys pun masih belum percaya jika memang beras plastik itu ada untuk digunakan pihak tertentu dengan modus mencari keuntungan finansial. Dia beralasan harga biji plastik jauh lebih mahal dari pada beras yang dihasilkan dari padi. "Harga plastik lebih mahal daripada beras. Lha kalau mencampur (beras dan plastik) otomatis kan rugi," tandasnya.
Sumber artikel : http://nasional.rimanews.com/peristiwa/read/20150523/214504/Ini-Kejanggalan-Kasus-Beras-Plastik-Bekasi
Pesan moral artikel :
Kontributor Artikel & lamp; Foto : Herman Hidayat Profile Facebook Herman Hidayat klik di sini. Herman adalah Pemilik MestiMoco.com.
click for tour in Malang Regency
Check
"Ini ada unsur yang membuat suasana kacau, saya ini kan pihak dirugikan," kata Nellys dalam diskusi "Kejahatan Beras Sintetis" di Double Tree by Hilton Hotel, Cikini, Jakarta, Sabtu (23/5/2015)
Nellys menjelaskan selama 26 tahun menjual beras baru kali ini ada kasus beras sintesis beredar di masyarakat. Menurut dia, ada sejumlah kejanggalan dalam kasus peredaran beras sintetis yang meresahkan publik.
Dicontohkan, pelapor kasus hanya membeli beras sebanyak enam liter, padahal di dalam satu karung seberat 50 kilogram berisi sekitar 64 liter beras. Artinya, masih terdapat sekitar 58-59 liter beras sisanya yang kemungkinan besar juga telah dibeli konsumen lain. "Maka seharusnya akan ada korban lain," ujar Nellys.
Nellys pun masih belum percaya jika memang beras plastik itu ada untuk digunakan pihak tertentu dengan modus mencari keuntungan finansial. Dia beralasan harga biji plastik jauh lebih mahal dari pada beras yang dihasilkan dari padi. "Harga plastik lebih mahal daripada beras. Lha kalau mencampur (beras dan plastik) otomatis kan rugi," tandasnya.
Sumber artikel : http://nasional.rimanews.com/peristiwa/read/20150523/214504/Ini-Kejanggalan-Kasus-Beras-Plastik-Bekasi
Pesan moral artikel :
Kontributor Artikel & lamp; Foto : Herman Hidayat Profile Facebook Herman Hidayat klik di sini. Herman adalah Pemilik MestiMoco.com.
click for tour in Malang Regency
Check
Tidak ada komentar:
Posting Komentar