mestimoco.COM
- Calon Gubernur Jatim yang diusung PDI Perjuangan, Bambang DH
menyatakan, pemberdayaan petani di desa merupakan salah satu target
kepemimpinannya jika terpilih dalam Pilgub Jatim, 29 Agustus 2013.
Menurut Bambang, pembangunan desa merupakan hal yang mutlak harus
dilakukan. Karena itu dia akan menganggarkan Rp 500 juta tiap desa
setiap tahunnya.
"Kami anggarkan bantuan Rp 500 juta tiap desa setiap tahun. APBD
sangat mencukupi untuk program tersebut," kata Bambang DH saat
sosialisasi empat pilar kebangsaan di Aula Kantor DPC PDI Perjuangan
Ngawi, Sabtu (20/7/2013).
Pasanggan Bambang-Said juga memprioritaskan bidang pendidikan dan
kesehatan. Nantinya, anak-anak usia sekolah sampai tingkat sekolah
menengah, bebas biaya pendidikan. Demikian juga untuk biaya kesehatan
bagi warga yang tidak mampu.
Sebelumnya, Bupati Ngawi yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Ngawi
Budi Sulistyono berharap pemerintah provinsi lebih memperhatikan
pembangunan desa.
"Membangun desa itu visi misi kita di Kabupaten Ngawi. Kalau
pembangunan yang dicanangkan Pemprov berbasis pedesaan, maka petani yang
dibangun," kata Kanang, sapaan Budi Sulistyono.
Kanang mengatakan, pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur belum
menggambarkan realitas yang sebenarnya. Karena dalam peningkatan
pertumbuhan ekonomi itu masih diwarnai kesenjangan antara si kaya dan
yang miskin cukup tajam.
"Jadi memperhatikan petani itu lebih penting, ketimbang memperhatikan esportir," ujarnya.
Sebelum mengikuti acara sosialisasi, Bambang DH bersilaturrahmi
dengan ibu-ibu yang sedang latihan gamelan di Kantor DPC PDI Perjuangan
Ngawi.
"Kalau pas tidak ada acara, misalkan pagelaran wayang kulit, kami
latihan. Jadi tidak hanya bisa nembang, kami juga bisa menabuh gamelan,"
kata Hartini, koordinator paguyuban seniwati Ngawi.
Sumber artikel :jempolcenter.com
Pesan moral artikel :
Kontributor Artikel & lamp; Foto : Herman Hidayat Profile Facebook Herman Hidayat klik di sini. Herman adalah Pemilik MestiMoco.com.
click for tour in Malang Regency
Check
Tidak ada komentar:
Posting Komentar