Oleh: Mohammad Javier Aristo
Mahasiswa Ilmu Pemerintahan Universitas Brawijaya
bli.javier@ymail.com
Banyak yang tidak tahu jika 4 Oktober adalah hari satwa sedunia atau
world animal day. Semula di Nairobi, Kenya pada hari tersebut diadakan
pawai bertema International March for Elephant sebagai solidaritas kian
sedikitnya populasi gajah di dunia, dari gajah Afrika sampai gajah
Sumatera. Populasi gajah Sumatera saat ini sangat memprihatinkan. Jumlah
gajah Sumatera tak lebih dari tiga ribu ekor. Gajah sumatera adalah sub
spesies gajah asia yang habitatnya hanya ada di sumatera.
Gajah bernama latin Elephas Maximus Sumatranus ini mati bukan karena
tak bisa beradaptasi dengan lingkungan, tapi mati dibunuh karena diambil
gadingnya. Gading gajah memang mahal. Harga per kilogram gading gajah
bisa mencapai dua setengah juta rupiah. Berat satu buah gading gajah
jantan dewasa bisa mencapai sepuluh kilogram. Tentu menggiurkan bukan?
Selain diambil gadingnya, gajah Sumatera dibunuh karena dituduh
merusak lahan. Seperti kasus di Ranto Sabon, Kabupaten Aceh Jaya (Juli
2013). Genk, nama gajah Sumatera itu dibunuh warga dengan cara dijerat.
Menurut warga, Genk dibantai karena merusak kebun warga dan sering masuk
ke perkampungan, sehingga dinilai mengganggu akativitas warga. Postur
Genk yang besar membuat warga kewalahan dan untuk melumpuhkannya
dilakukan aksi keroyok sehingga Genk pun bisa dilumpuhkan hingga menemui
ajalnya.
Kasus serupa, aksi pembunuhan gajah Sumatera di perkekbunan yang
dikelola swasta ditengarai terjadi sejak 2004. Banyak gajah Sumatera
ditemukan mati karena diracun. Alasan yang mereka lontarkan, kawanan
gajah ini dianggap mengganggu aktivitas kerkebunan. Padahal, pengelola
perkebunan yang justru membuka lahan di habitat asli gajah Sumatera.
Wajar jika gajah kembali ke habitatnya yang ternyata sudah berubah
akibat ulah manusia.
Walaupun gajah berbeda dengan manusia, akan tetapi pada dasarnya
gajah juga memiliki insting seperti manusia. Gajah hidup secara
berkelompok dan gajah memiliki rasa setia kawan dan kekerabatan yang
tinggi. Oleh karena itu, sudah saatnya kita ikut menjaga kelestarian
gajah Sumatera sebagai salah satu aset berharga dari negeri kita,
Indonesia.
Sumber artikel :http://surabaya.tribunnews.com/2013/10/16/selamatkan-gajah-sumatera
Pesan moral artikel :
Kontributor Artikel & lamp; Foto : Herman Hidayat Profile Facebook Herman Hidayat klik di sini. Herman adalah Pemilik MestiMoco.com.
click for tour in Malang Regency
Check
Tidak ada komentar:
Posting Komentar