Hari ini 22 April 2015 adalah hari Bumi, apakah makna hari bumi?, berikut ulasan tentang hari bumi
Sumber artikel :durex.co.id
Pesan moral artikel :
Kontributor Artikel & lamp; Foto : Herman Hidayat Profile Facebook Herman Hidayat klik di sini. Herman adalah Pemilik MestiMoco.com.
click for tour in Malang Regency
Check
bertujuan untuk meningkatkan apresiasi dan kesadaran manusia terhadap planet
Hari Bumi Sedunia merupakan hari pengamatan tentang bumi
yang diperingati secara internasional setiap tahunnya pada tanggal 22
April. Hari Bumi pada awalnya bertujuan untuk meningkatkan apresiasi dan
kesadaran manusia terhadap planet yang ditinggali oleh manusia saat ini
yaitu bumi. Pertama kali dicanangkan oleh Senator Amerika Serikat,
Gaylord Nelson, pada tahun 1970. Dia adalah seorang pengajar di bidang
disiplin ilmu lingkungan hidup. Tanggal ini sebenarnya bertepatan dengan
waktu musim semi di daerah Northern Hemisphere pada belahan Bumi utara
dan waktu musim gugur pada belahan Bumi selatan.
United Nation (UN) atau PBB memperingati hari Bumi sedunia pada
tanggal 20 Maret yang merupakan sebuah tradisi dari aktivis perdamaian
John McConnell pada tahun 1969. Tanggal tersebut merupakan hari dimana
matahari berada tepat di atas khatulistiwa atau dikenal dengan istilah
Ekuinoks Maret. Saat ini hari bumi diperingati oleh 175 negara dan
secara global telah dikoordinasi oleh Jaringan Hari Bumi atau Earth Day
Network.
Di Indonesia, peringatan atau perayaan Hari Bumi sebenarnya belum
banyak diketahui oleh kalangan masyarakat. Hal ini berbanding terbalik
dengan peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang selalu diperingati
setiap tanggal 5 Juni. Pada dasarnya memang tidak terdapat perbedaan
antara Hari Bumi Sedunia dengan Hari Lingkungan Sedunia. Hal yang paling
membedakan antara dua hari besar itu adalah sejarahnya saja.
Hari Bumi awalnya diprakarsai oleh masyarakat serta diperingati oleh
LSM dan organisasi di bidang pelestarian lingkungan hidup, sedangkan
Hari Lingkungan Sedunia diperingati berdasarkan Konferensi UN tentang
Lingkungan hidup yang berlangsung pada 5 Juni 1972 di Stockholm.
Tanggal konferensi tersebut kemudian ditetapkan menjadi Hari Lingkungan
Hidup Sedunia. Indonesia berpartisipasi dalam konferensi tersebut dan
diwakili oleh Prof. Emil Salim yang menjabat sebagai Kepala Bappenas.
Hari Lingkungan Hidup Sedunia dianggap lebih resmi dan sering
diperingati oleh masyarakat maupun pemerintah di sejumlah negara di
dunia. Tujuan dasar dari kedua peringatan hari besar tersebut adalah
untuk merangsang kepedulian masyarakat terhadap lingkungan hidup yang
semakin hari semakin rusak.
Hari bumi kebanyakan hanya diketahui dan diperingati para aktifis
peduli lingkungan saja di seluruh dunia. Di sisi lain, peringatan hari
Bumi sedunia sering dianggap sebagai ajang berkumpulnya para aktivis
namun minim tindak lanjut secara nyata di lapangan. Berbagai kerusakan
lingkungan hidup di bumi telah menyebabkan penurunan kualitas lingkungan
hidup serta mengakibatkan terjadinya berbagai bencana alam seperti
longsor, banjir, angin topan, kekeringan, krisis air bersih dan
kebakaran hutan. Kerusakan lingkungan disebabkan oleh perbuatan manusia
sendiri dan dampak negatifnya pun akan dirasakan oleh manusia juga.
Kesadaran masyarakat cenderung menurun untuk menjaga, merawat, serta
melestarikan lingkungan hidup. Upaya untuk melestarikan lingkungan hidup
tidak hanya tanggung jawab perorangan saja, akan tetapi tanggung jawab
dari semua pihak yang hidup di bumi ini.
Kesadaran untuk melestarikan lingkungan hidup seharusnya ditanamkan
sedini mungkin dan harus berkesinambungan atau tak lekang oleh waktu.
Hal ini tidak terlepas dari kesadaran sosial yang dapat ditumbuhkan
melalui penyuluhan atau pemberian informasi yang lengkap tentang
pelestarian lingkungan kepada masayarakat umum. Selain itu, perubahan
iklim di bumi sangat sulit untuk dicegah meskipun berbagai upaya
antisipasi dan pencegahan telah banyak dilakukan. Keadaan ini memaksa
manusia untuk dapat beradaptasi dengan perubahan iklim tersebut. Salah
satu caranya adalah dengan mengubah perilaku yang merusak alam menjadi
perilaku yang selalu cinta dan peduli terhadap lingkungan sekitarnya.
Sumber artikel :durex.co.id
Pesan moral artikel :
Kontributor Artikel & lamp; Foto : Herman Hidayat Profile Facebook Herman Hidayat klik di sini. Herman adalah Pemilik MestiMoco.com.
click for tour in Malang Regency
Check
Tidak ada komentar:
Posting Komentar