Bom Stasiun Kepanjen |
mestimoco.com Kepanjen — Sebuah kardus berwarna coklat dititipkan seorang penumpang tak dikenal yang datang dari Jakarta di Stasiun Kereta Api (KA) Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Rabu (26/10/2011). Kardus itu kemudian ditinggal begitu saja oleh penumpang bersangkutan. Oleh karenanya, petugas stasiun KA Kepanjen menaruh curiga terhadap kardus seberat 38 kilogram itu yang diduga berisi bom
Wakil Kepala Polres Malang Komisaris Anjas Gautama mengatakan, kejadian itu berawal ketika kardus diturunkan dari gerbong makan KA Gajayana jurusan Jakarta-Malang. Kemudian, kardus itu dititipkan di Kantor Ekspedisi PT Lintas Nusantara yang terletak di lingkungan Stasiun Kepanjen, Malang.
"Awalnya, petugas stasiun tidak mencurigai keberadaan kardus. Namun ketika penumpang tak dikenal yang menitipkan kardus itu berlari menjauh dari stasiun, petugas semakin curiga sehingga petugas stasiun melaporkannya ke aparat kepolisian," katanya.
Setelah menerima laporan, aparat Polres Malang langsung menurunkan enam petugas penjinak bahan peledak dan satu mobil penjinak bom. "Kami tidak ingin terjadi sesuatu di Stasiun Kepanjen. Oleh karena itu, kami langsung tanggap dengan menurunkan enam petugas jihandak beserta satu mobil penjinak bom," katanya.
Seusai diperiksa dan dibongkar paksa, paket itu ternyata berisi berisi piringan VCD. "Sebelum kami buka paksa, kami melakukan pemeriksaan terlebih dahulu tehadap kardus itu, dan ternyata tidak ada unsur bahan logamnya sehingga kami buka paksa," katanya.
"Kami sangat berterima kasih kepada warga Kabupaten Malang sebab mereka langsung tanggap melaporkan keberadaan benda yang mencurigakan itu sehingga kami bisa langsung menindaklanjutinya," katanya.
Anjas mengaku, teror dugaan bom sudah terjadi dua kali di wilayah Kabupaten Malang. Yang pertama terjadi di SMP Negeri 4 Kepanjen dan ternyata berisi petasan, sementara yang kedua terjadi di Stasiun Kepanjen.
Wakil Kepala Polres Malang Komisaris Anjas Gautama mengatakan, kejadian itu berawal ketika kardus diturunkan dari gerbong makan KA Gajayana jurusan Jakarta-Malang. Kemudian, kardus itu dititipkan di Kantor Ekspedisi PT Lintas Nusantara yang terletak di lingkungan Stasiun Kepanjen, Malang.
"Awalnya, petugas stasiun tidak mencurigai keberadaan kardus. Namun ketika penumpang tak dikenal yang menitipkan kardus itu berlari menjauh dari stasiun, petugas semakin curiga sehingga petugas stasiun melaporkannya ke aparat kepolisian," katanya.
Setelah menerima laporan, aparat Polres Malang langsung menurunkan enam petugas penjinak bahan peledak dan satu mobil penjinak bom. "Kami tidak ingin terjadi sesuatu di Stasiun Kepanjen. Oleh karena itu, kami langsung tanggap dengan menurunkan enam petugas jihandak beserta satu mobil penjinak bom," katanya.
Seusai diperiksa dan dibongkar paksa, paket itu ternyata berisi berisi piringan VCD. "Sebelum kami buka paksa, kami melakukan pemeriksaan terlebih dahulu tehadap kardus itu, dan ternyata tidak ada unsur bahan logamnya sehingga kami buka paksa," katanya.
"Kami sangat berterima kasih kepada warga Kabupaten Malang sebab mereka langsung tanggap melaporkan keberadaan benda yang mencurigakan itu sehingga kami bisa langsung menindaklanjutinya," katanya.
Anjas mengaku, teror dugaan bom sudah terjadi dua kali di wilayah Kabupaten Malang. Yang pertama terjadi di SMP Negeri 4 Kepanjen dan ternyata berisi petasan, sementara yang kedua terjadi di Stasiun Kepanjen.
Sumber artikel :
Pesan moral artikel :
Kontributor Artikel & lamp; Foto : Herman Hidayat Profile Facebook Herman Hidayat klik di sini. Herman adalah Pemilik MestiMoco.com.
click for tour in Malang Regency
Check
Tidak ada komentar:
Posting Komentar