Dunia anak, adalah dunia yang selalu lekat dengan permainan dan keceriaan. Sayangnya, saat ini anak-anak mulai kehilangan ruang, yang dapat mereka jadikan tempat bermain dengan leluasa dan aman, terlebih bagi anak – anak yang tinggal di perkotaan. Permainan mereka-pun cenderung mengarah kepada permainan modern, yang semuanya serba elektronik, sehingga perlahan – lahan, permainan tradisional anak-anak yang sempat dikenal generasi orang tua mereka, menjadi asing dan tidak lagi mereka kenal.
Sebuah permainan tradisional Indonesia yang sudah tidak ada penggemarnya lagi. Dikalahkan oleh gemuruh permainan luar yang mahal seperti ‘ple stesien’ dan ‘montor remot’.
Egrang ini sebenarnya murah meriah. Hanya diperlukan dua potongan bambu untuk kaki. Untuk alas tempat berpijak bisa dipakai potongan bambu kecil atau kayu. Alas ini kemudian diikat pada bambu dengan ketinggian yang disesuaikan dengan keinginan dan keberanian. Keseimbangan yang baik memang mutlak diperlukan bila tidak ingin jatuh terjerembab dari kaki egrang yang tinggi.
Di pulau bali permainan ini disebut Tajog tapi apala artinya nama yang erpenting permainan ini akan menimbulkan rasa keberanian dan kreatifitas anak tanpa mengurangi kegembiraan bermain lha sukur-sukur kalau bisa dian diajukan ke KONI agar dibuatkan LIGA EGRANG. Ups… koq jadi mimpi gini sih!!
Sumber artikel :
Pesan moral artikel :
Kontributor Artikel & lamp; Foto : Herman Hidayat
Profile Facebook Herman Hidayat klik di sini.
Herman adalah Pemilik MestiMoco.com.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar