Kabupaten MALANG : Pasar Pakisaji di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Jumat (14/1) dini hari terbakar. Akibat peristiwa itu sebanyak 85 dari 400 lapak pedagang ludes dengan kerugian sekitar Rp1,2 miliar.
Menurut saksi mata di tempat kejadian perkara, asap pertama kali terlihat dari bagian belakang pasar, yaitu kios nomor 363 di Blok C12 milik Anto, pedagang kebutuhan bahan pokok. Setelah dicek, api sudah membesar dan membakar bangunan petak terbuat dari kayu dan beratap seng. Api kemudian merembet sehingga membakar kios lainnya.
Slamet Mulyono, 37, pedagang lainnya kepada mediaindonesia.com mengatakan saat terjadi kebakaran masyarakat berusaha memadamkan api dengan menyiramkan air dengan menggunakan ember. Tetapi, karena api terlalu besar dan minimnya peralatan, api tetap berkobar hingga meludeskan 85 kios di pasar itu.
Sementara itu, mobil pemadam kebakaran milik Pemerintah Kabupaten Malang baru datang sekitar setengah jam setelah terjadi kebakaran.
Kedatangan petugas yang membawa dua mobil pemadam kebakaran tersebut dikeluhkan pedagang karena dinilai terlambat dan air yang disemprotkan untuk memadamkan api juga tidak begitu lancar.
Menurut saksi mata di tempat kejadian perkara, asap pertama kali terlihat dari bagian belakang pasar, yaitu kios nomor 363 di Blok C12 milik Anto, pedagang kebutuhan bahan pokok. Setelah dicek, api sudah membesar dan membakar bangunan petak terbuat dari kayu dan beratap seng. Api kemudian merembet sehingga membakar kios lainnya.
Slamet Mulyono, 37, pedagang lainnya kepada mediaindonesia.com mengatakan saat terjadi kebakaran masyarakat berusaha memadamkan api dengan menyiramkan air dengan menggunakan ember. Tetapi, karena api terlalu besar dan minimnya peralatan, api tetap berkobar hingga meludeskan 85 kios di pasar itu.
Sementara itu, mobil pemadam kebakaran milik Pemerintah Kabupaten Malang baru datang sekitar setengah jam setelah terjadi kebakaran.
Kedatangan petugas yang membawa dua mobil pemadam kebakaran tersebut dikeluhkan pedagang karena dinilai terlambat dan air yang disemprotkan untuk memadamkan api juga tidak begitu lancar.
"Air yang disemprotkan dari mobil pemadam kebakaran tidak lancar, sehingga api lambat dipadamkan. Akibatnya lebih banyak kios yang hangus terbakar," kata Slamet. (OL-01/ H2O)
Sumber artikel :Media Indonesia
Pesan moral artikel :
Kontributor Artikel & lamp; Foto : Herman Hidayat Profile Facebook Herman Hidayat klik di sini. Herman adalah Pemilik MestiMoco.com.
www.MestiMoco.com
Bencana dan musibah terus bergantian, semoga tabh menghadapi
BalasHapus