Di suatu berita hari ini, terbaca ‘Jutaan orang bergerak ke istana
Mubarak’. Saya cukup terbelalak karena berpikir ‘Hebat benar, berapa kilometer
penuh orang jika berjuta-juta orang menuju ke tempat yang sama.’ Eh, padahal
yang dimaksud berita itu adalah sekitar satu juta orang lebih.
Itulah gaya bahasa hiperbola atau dalam bahasa jawa disebut ngecap, gaya bahasa yang sedikit
berlebihan, memberi tekanan dengan melebih-lebihkan. Saya rasa tidak, karena alasannya
satu: ada arti kalimat itu yang berubah. Dari sepintas baca, kita memahami
kalimat itu dengan ‘berjuta-juta’, meski yang dimaksud adalah ’sekitar satu
jutaan’. Dari sini saya berpikir telah terjadi pembelokan arti demi
‘melebih-lebihkan’ dan menarik pembaca. Dan itu bukanlah maksud dari hiperbola,
bukan? Di pemberitaan yang lain, saya membaca judul ‘Sebuah rumah tempat
produksi ekstasi meledak’. Yang ada di benak adalah rumah yang hancur terkena
ledakan, dan tersisa rangka dan puing-puing. Dan terbukti ketika saya lewat,
rumah yang ‘meledak’ itu masih dengan anggun berdiri, hanya dibedakan dengan
tali polisi saja.
Seperti iklan diatan mungkin bisa juga disebut dengan gaya bahasa yang ngecap karena mengatakan karena banyaknya permintaan
Sumber artikel :
Pesan moral artikel :
Kontributor Artikel & lamp; Foto : Herman Hidayat
Profile Facebook Herman Hidayat klik di sini.
Herman adalah Pemilik MestiMoco.com.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar