JAKARTA- Setelah melakukan pengukuran saat matahari tepat berada di atas Kakbah kemarin, Lembaga Takmir Masjid (LTM) PBNU menyatakan tidak ada perubahan arah kiblat.
Kiblat tetap berada pada koordinat 23 derajat dari arah barat alias Barat Laut. “Itu untuk kawasan Jakarta,” ujar Ketua LTM PBNU Mukhlas Syarkun kepada okezone di Jakarta, Sabtu (17/7/2010).
Sementara untuk wilayah di luar Jakarta, sambung dia, ada perbedaan. “Tapi sedikit dan bisa ditoleransi,” tegasnya.
Menurut Mukhlas, keberadaan sejumlah masjid di nusantara dengan kiblat melenceng tidak dipicu karena pergeseran lempeng bumi akibat gempa bumi. Melainkan sudah terjadi kesalahan sejak awal pendirian masjid.
Dia lantas bercerita, pada Kamis kemarin PBNU menggelar seminar tentang arah kiblat dengan mendatangkan ahli geologi, astronomi, dan ahli falaq. Salah satu kesimpulan yang dihasilkan, gempa tidak berdampak signifikan terhadap perubahan arah kiblat. Andaikata lempeng bumi di Tanah Air bergeser 100 kilometer, maka hanya terjadi pergeseran 1 derajat arah kiblat.
“Jadi arah kiblat tetap dan tidak berubah. Kecuali posisi Indonesia bergeser ke Afrika Selatan,” candanya.
Usai melakukan pengukuran dan menetapkan arah kiblat tidak berubah, PBNU akan menggelar sosialisasi ke seluruh takmir masjid se Indonesia. Hal ini untuk menepis adanya keresahan di masyarakat tentang arah kiblat.
“Pengukuran kemarin juga tidak hanya dilakukan di Jakarta, tapi di berbagai wilayah di Indonesia,” pungkasnya.(ful)
Sumber artikel :okezone.com
Pesan moral artikel :
Kontributor Artikel & lamp; Foto : Herman Hidayat Profile Facebook Herman Hidayat klik di sini. Herman adalah Pemilik MestiMoco.com.
www.MestiMoco.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar