Jakarta - Di sela-sela plesirannya ke Turki, anggota Badan Kehormatan DPR juga mempromosikan furnitur dalam negeri kepada publik di sana. Hal ini harus dipersoalkan mengingat tujuan anggota BK ke Yunani, yang kemudian transit di Turki, adalah untuk studi banding mempelajari etika.
"Itu bukan tanggung jawab mereka, bukan pekerjaan mereka. Justru itu jadi persoalan baru. Surat tugasnya studi banding, hasilnya jual furnitur. Itu justru masalah, bukan kebanggaan," kata Direktur Eksekutif Lingkar Madani Untuk Indonesia (Lima), Ray Rangkuti, saat dihubungi detikcom, Sabtu (27/11/2010).
Sebelumnya, salah satu dari 8 anggota BK yang ke Turki, Nurdirman Munir, mengungkapkan, kunjungannya ke negara kerajaan tersebut juga ada manfaatnya. Salah satunya, kata politikus Golkar itu, mereka berhasil mempromosikan furnitur Tanah Air kepada publik Turki.
"Kami berhasil membawa 17 buyer mau membeli furnitur ratusan miliar ke Indonesia," kata Nudirman bangga kemarin.
Ray melanjutkan, adanya fakta baru promosi furnitur itu justru perlu ditelusuri.
"Promosi furnitur itu untuk kepentingan siapa? Demi kepentingan rakyat banyak, kepentingan ekonomi Indonesia atau kepentingan ekomomi anggota Dewan?" kata Ray.
Ray mencurigai, jangan-jangan ada misi dagang oleh salah aggota Dewan di balik promosi furnitur tersebut. Sebab, publik tidak mengetahui apakah pengusaha furnitur dalam negeri itu adalah kolega atau justru anggota Dewan sendiri.
"Jangan-jangan karena misi dagang itu mereka transit di Turki," kata Ray.
Seperti diketahui, saat ini Nudirman bersama 7 anggota BK lainnya dalam proses investigasi. 8 Anggota BK DPR ketahuan pelesiran ke Turki selama dua hari usai studi banding ke Yunani.
Mereka mengakui sempat berjalan-jalan ke Istana Raja Turki di Istanbul. Mereka juga sempat disuguhi tari gadis berbaju kurung di Yunani.
Saat ini pimpinan DPR tengah membahas perombakan BK. BK dinilai telah gagal mengawal etika Dewan yang seharusnya mereka junjung tinggi.
(lrn/lrn)
"Itu bukan tanggung jawab mereka, bukan pekerjaan mereka. Justru itu jadi persoalan baru. Surat tugasnya studi banding, hasilnya jual furnitur. Itu justru masalah, bukan kebanggaan," kata Direktur Eksekutif Lingkar Madani Untuk Indonesia (Lima), Ray Rangkuti, saat dihubungi detikcom, Sabtu (27/11/2010).
Sebelumnya, salah satu dari 8 anggota BK yang ke Turki, Nurdirman Munir, mengungkapkan, kunjungannya ke negara kerajaan tersebut juga ada manfaatnya. Salah satunya, kata politikus Golkar itu, mereka berhasil mempromosikan furnitur Tanah Air kepada publik Turki.
"Kami berhasil membawa 17 buyer mau membeli furnitur ratusan miliar ke Indonesia," kata Nudirman bangga kemarin.
Ray melanjutkan, adanya fakta baru promosi furnitur itu justru perlu ditelusuri.
"Promosi furnitur itu untuk kepentingan siapa? Demi kepentingan rakyat banyak, kepentingan ekonomi Indonesia atau kepentingan ekomomi anggota Dewan?" kata Ray.
Ray mencurigai, jangan-jangan ada misi dagang oleh salah aggota Dewan di balik promosi furnitur tersebut. Sebab, publik tidak mengetahui apakah pengusaha furnitur dalam negeri itu adalah kolega atau justru anggota Dewan sendiri.
"Jangan-jangan karena misi dagang itu mereka transit di Turki," kata Ray.
Seperti diketahui, saat ini Nudirman bersama 7 anggota BK lainnya dalam proses investigasi. 8 Anggota BK DPR ketahuan pelesiran ke Turki selama dua hari usai studi banding ke Yunani.
Mereka mengakui sempat berjalan-jalan ke Istana Raja Turki di Istanbul. Mereka juga sempat disuguhi tari gadis berbaju kurung di Yunani.
Saat ini pimpinan DPR tengah membahas perombakan BK. BK dinilai telah gagal mengawal etika Dewan yang seharusnya mereka junjung tinggi.
(lrn/lrn)
Sumber artikel :
Pesan moral artikel :
Kontributor Artikel & lamp; Foto : Herman Hidayat Profile Facebook Herman Hidayat klik di sini. Herman adalah Pemilik MestiMoco.com.
www.MestiMoco.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar